Bagi beberapa orang, deposito merupakan simpanan yang bisa dijadikan sebagai alternatif untuk tabungan yang ideal. Alasan mengapa banyak yang memilih produk deposito daripada tabungan adalah bunga yang ditawarkan lebih tinggi daripada tabungan pada umumnya. Deposito sendiri merupakan produk simpanan yang ditawarkan bank dan penyetoran-penarikkannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja.
Apabila kamu memiliki deposito pada suatu bank dan kamu mencoba menarik dana yang ada di dalamnya sebelum waktunya, maka kamu akan dikenakan denda atau penalty. Dan jumlahnya akan terus membengkak seiring kamu sering melakukan penarikan sebelum waktu yang sudah ditentukan. Tapi, hal yang menarik adalah semakin besar jumlah dana yang berada dalam deposito-mu dan semakin lama kamu menyimpannya, maka semakin besar pula jumlah bunga yang diberikan.
Mungkin kamu masih bertanya-tanya bagaimana hitung-hitungannya dengan berinvestasi pada produk deposito ini. Kamu bisa saja menghitungnya dengan kalkulator deposito, tapi akan jauh lebih baik jika kamu memahami berbagai hal mengenai deposito yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Minimal Setoran
Sama halnya dengan bank, ketika kamu pertamakali melakukan deposit maka akan ada setoran yang harus kamu bayar. Bedanya dengan tabungan biasa yaitu deposito biasanya mengharuskan minimal berkisar antara Rp 5 juta. Meskipun begitu, setiap bank memiliki kebijakannya sendiri.
2. Jangka Waktu
Deposito memiliki jangka waktu simpanan dan tidak bisa asal kamu ambil seenak hati sebelum datang tempo waktu tertentu. Umumnya nasabah akan ditawarkan pilihan jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan. Dan perlu diingat bahwa jangka waktu ini sangat penting untuk diperhatikan karena dapat menentukan bagaimana kamu akan menggunakan simpanan ini.
3. Bunga Deposito
Suku bunga yang diberikan deposito relatif lebih tinggi daripada tabungan. Hal tersebut dikarenakan adanya limitasi jangka waktu yang diberikan. Maka dari itu mengapa deposito menjadi produk investasi yang menguntungkan selain berinvestasi di obligasi, saham, maupun emas. Untuk bisa mengetahui berapa persentase suku bunga yang didapat, maka kamu bisa mencoba menghitungnya dengan kalkulator deposito yang biasanya tersedia diberbagai situs perbankan atau yang berkaitan dengan finansial.
4. Deposito Kena Pajak
Ketika kamu berinvestasi deposito, maka kamu akan dikenakan pajak. Jadi, keuntungan dari investasi deposito yang akan kamu terima, sebelumnya harus berurusan dengan potongan pajak jumlahnya bisa mencapai 20%. Mungkin sebagian orang akan sedikit berpikir apakah masih bisa mendapatkan keuntungan 80% atau bagaimana?
Maka dari itu kamu harus mencoba memahami konsep dasar menghitung keuntungan dari investasi deposito ini sebelum mencoba menghitungnya dengan kalkulator deposito. Berikut cara dan rumus yang dapat kamu gunakan untuk menghitungnya:
Rumus Menghitung Suku Bunga Deposito
- Keuntungan bunga deposito
Suku bunga deposito x nominal uang yang akan diinvestasikan x hari / 365
- Pajak deposito
Tarif pajak x bunga deposito
- Pengembalian deposito
Nominal investasi + (Bunga deposito – Pajak)
Langkah selanjutnya adalah kamu harus bisa menentukan jenis deposito apa yang akan kamu pilih. Berikut ini merupakan jenis deposito yang dapat kamu pilih dan harus kamu tentukan mana yang sesuai dengan kebutuhanmu.
- Deposito Berjangka: Jenis deposito ini sangat sesuai untuk kamu yang tidak ingin mendapatkan suku bunga rendah.
- Deposito likuid/On Call: Jenis deposito ini tentunya cocok bagi kamu yang bisa saja suatu waktu membutuhkan dana darurat atau membutuhkan dana cepat dalam keadaan mendesak.