Salah satu sifat yang dimiliki oleh seorang pebisnis sejati yaitu pintar menemukan peluang. Bisa jadi peluang bisnis yang menghasilkan uang dalam jumlah banyak adalah dari sesuatu yang dianggap tidak berguna oleh orang kebanyakan. Misalnya saja bisnis sampah.
Sampah yang berceceran di mana-mana dan dianggap sebagai salah satu masalah lingkungan, oleh seorang pebisnis bisa diubah menjadi pundi-pundi rupiah bahkan menjadi pundi-pundi dolar yang menggiurkan. Baik sampah yang berbahan plastic, kardus, logam, bahkan sampah ranting dan daun-daunan sekalipun.
Beraneka macam kategori sampah tersebut memiliki pangsa pasar tersendiri. Sampah-sampah tersebut didaur ulang terlebih dahulu sebelum dijadikan sebagai bahan baku produk-produk baru seperti peralatan rumah tangga atau menjadi bahan bakar yang banyak dibutuhkan.
Banyak para hartawan yang sumber penghasilanya berasal dari bisnis sampah. Bisnis ini merupakan bisnis yang bisa dikerjakan sekaligus dengan usaha menyelamatkan alam. Karena tahap awal pengerjaan bisnis ini yaitu dengan memisahkan antara sampah organic dan sampah anorganik.
Sampah organik yaitu sampah-sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Minyalsanya daun-daun, ranting, bulu ayam, ataupun cangkang kerang. Sedangkan sampah anorganik yaitu berasal dari bahan-bahan sintetis. Misalnya saja kemasan plastic, kardus, kertas, botol kaca, dan lain-lain.
Sampah organic bisa diubah menjadi pupuk organic yang menyuburkan berbagai tanaman. Sedangkan sampah anorganik bisa dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku barang-barang kreatif. Misalnya saja kardus atau kertas-kertas bekas akan diolah lagi menjadi bubur kertas untuk selanjutnya diproses menjadi lembaran kertas baru.
Nah, siapa pun bisa menjalankan bisnis sampah ini sebagai bisnis yangyang menguntungkan jika ditekuni dengan serius. Bisnis inipun sampai bisa menghasilkan dolar dengan cara diekspor keluar negeri.
Banyak negara lain yang membutuhkan aneka sampah untuk dijadikan bahan baku untuk beraneka bahan baku. Hanya saja untuk kebutuhan ekspor, sampah tersebut haruslah diolah terlebih dahulu.
Misalnya saja untuk sampah logam seperti alumunium haruslah dilebur terlebih dahulu sehingga menjadi bongkahan alumunium. Begitupun dengan sampah organic seperti daun dan ranting kering harus diolah menjadi seperti bongkahan kayu bakar.